Jangan mencuci luka dengan alkohol. Memang benar alkohol dapat membunuh kuman tetapi hanya boleh digunakan pada kulit yang utuh. Sementara penggunaan alkohol pada luka justru akan memperparah kerusakan jaringan kulit dan rasa perih yang ditimbulkan, ugh cobain sendiri deh.
Jika mengalami luka bakar cukup dialiri dengan air mengalir selama 5–15 menit. Bukan air es ya apalagi batu es, bahaya karena akan dapat menyebabkan radang dingin (frostbite) dan kerusakan pada kulit. Pemberian bahan lain seperti minyak, mentega, pasta gigi juga tidak disarankan karena justru memerangkap panas di bawah kulit sehingga memperparah luka bakar dan memperlambat penyembuhan luka.
Saat mimisan cukup tekan hidung selama 10–15 menit untuk menghentikan perdarahan dalam posisi wajah menunduk bukan menengadah. Posisi menengadah akan membuat darah mengalir ke belakang hidung, masuk ke tenggorokan, dan menyebabkan tersedak.
Apabila mengalami kecelakaan, trauma, atau terbentur sebaiknya periksakan diri terlebih dahulu untuk memastikan apakah ada retakan atau patah pada tulang. Jangan langsung diurut. Pengalaman saya, ada seorang pasien laki-laki yang mengalami nyeri di pinggul setelah jatuh dalam posisi terduduk. Karena masih mampu berjalan walau sambil menahan nyeri beliau tidak memeriksakan diri terlebih dahulu dan langsung urut. setelah urut nyeri tidak hilang, pasien ini tetap urut berulang hingga tiga kali dan karena dirasa semakin nyeri akhirnya periksa ke ortopedi lalu dirontgen. Hasil rontgen menunjukkan patahan pada tulang panggul dan sudah ada pergeseran pada patahan tulang tersebut. Saya tidak melarang urut, boleh saja asalkan sudah dipastikan aman untuk dilakukan urut.
Kompres bagian tubuh yang memar dan bengkak menggunakan es yang dibalut kain. Es ini akan mengurangi bengkak dan memar. keesokan harinya jika masih memar dapat diulang tetapi dengan kompres panas seperti handuk yang telah dihangatkan. Penggunaan kompres panas di awal memar dapat memperparah peradangan.
Sedia termometer digital jika ada bayi atau balita di rumah. Termometer ini sangat praktis digunakan dan harganya pun terjangkau. Saya sering mendapati pasien bayi atau balita yang datang dalam keadaan kejang atau setelah kejang di rumah. Bayi atau balita rentan terkena kejang demam, yaitu kejang yang terjadi ketida demam tinggi. Saran saya, jika demam masih 38 dan ibu mau memberikan obat penurun panas terlebih dahulu boleh-boleh saja tetapi jika demam lebih tinggi dari itu sebaiknya segera bawa ke dokter untuk mencegah terjadinya kejang.
Masih tentang kejang. Jika ada orang yang kejang jangan panik, tidak perlu memasukkan sendok, kopi, atau apapun ke dalam mulut pasien. Cukup posisikan pasien dalam keadaan berbaring ke satu sisi dan amankan pasien dari barang-barang berbahaya. Biasanya kejang berhenti dalam 5 menit setelah itu bawa ke IGD Klinik, Puskesmas, ataupun RS. Kecuali pasien bayi dan anak, segera bawa ke IGD.